Kesana Ataukah Kemari

Kini aku berada di persimpangam
Jalan menuju margin hari
Dimana kita berpijak
Dimana tuhan mencipta

Ku ikuti semua jalan
Namun tiada kepastian
Hari mulai surut
Senmangatpun kembali memudar

Perumpamaan  berakhir
Terkumpul dalam masa
Ada JALAN.
gO,...GO...


#WahidGakar

Kumenanti

Seaorang dari kami
Menempuh jalan kehidupan
Kembali pada garis alam
Menanm Benih kehidupan

Merasa adil jika tak ada
Menerima kekalahan jika mampu
Aku penuh kesadaran
akan nurani yang menjalani

Detak kereta Alam berbunyi
Membawa kebahagian nurani
Hingga waktu Ku tempuh
Melampaui akar jiwa

Hebatnya sang pengendali
Kunantikan penghuni Baru
Dalam nada merdu nan mendayu
Aku menunggu

#WahidGakar

Aku tak bisa memilih

Kusematkan cerita disini
Kubahagiakan hati penuh luka
Ku nantikan sebuah rasa
Yang terlihat oleh mata

Karena cinta aku buta
Mereka bilang ini sia sia
Alangkah tak mendengar aku ini
Nasehat sudah kian berlalu

Ibarat tinta sudah tumpah
Tak bisa lagi Ku hapus dengan mudah
Tersisa rasa sesal namun pasti
Aku kekeringan ibarat ladang

Cuaca terlanjur hujan
Dan aku basah kuyup
Tak bisa lagi aku kembali
Tak bisa jua aku memilih

Live must go on
But I still confuse
I can do anything

#WahidGakar

Kutantang Hari

Kumanti seolah tak berdiri
Kedalam relung jiwa yang dangkal
Aku terjatuh lagi
Namun tak sadar ku berlari

Dihari aku temani
Jiwa yang kosong antara dunia
Terucap Janji nan Manis
Mengelupas tujuan yang terelakan

Aku berjuang demi masa
Akan hadir yang Maha Pencipta
Seolah aku akan tiada
Namun ku berharap aku bangkit

Kulawan semua tirani
Yang membelenggu diri yang suci
Aku terbangun dari mimpi
Yang menyesatkanku pada duniawi

Tuhanku Aku berjuang dijalanmu
Menjadi Lhalifah yang kau ridhoi
Bantulah aku Tuhan...


#WahidGakar

Perutku Bermain Musik

Detak jam Hari mulai meninggi
Arah hari akan padam
Aku kembali ke masa ini
Alangkah aku tunggu dengan sangat

Kudengar sayup merdu suara
Dalam hening aku menerka
Suara apakah seindah ITU
Ternyata perutku sedang menyayikan lagu

Saat tiba datangya buka puasa
Perutku menyambutnya dengan gembira
Keindahan sang pencipta
Tergambar jelas padanya

#WahidGakar

Aku Mau Memilih

Pada dasarnya aku sendiri
Mengingat akan masa lalu
Disini aku bertajuk mimpi
Menahan emosi tiada terelakan

Memuali hidup dengan kepuasan
Menjalani nafas ini dengan kerelaan
Kehidupanku Kehidupanmu
Ialah sama saja

Cara pandang kitalah yang berbeda
Menilai suatu dengan masing-masing
Itulah kita kawan
Tak usah ragukan kebenaranya

Pikiran ini akan selalu bersebrangan dengan hati
dan hati ini terkadang berhenti bicara
Saat badan mulai lunglai
Saat ketidak adilan menerpaku

Jalani saja kawan
Begitu juga aku
Karmaku, Karmamu
Semuanya harus kita jalani dengan iklas


#WahidGakar

Era Baru Kesuksesan

Menatap hari nan cerah
mengundang hati yang sedang tidur
Terlelap dalam mimpi duniawi
Aku terbangun untuk menaruh harapan

Kini atau nanti
Itu sama halnya kita berbagi
Saat yang dinantikan datang
Mengelupas sehelai nasib yang baru

Aku mulai terinpirasi
Oleh datangnya awan yang cerah
Menyelimuti hati yang sedang membutuhkan
Kehidupan yang lebih bermakna

Langkah demi langkah
Kukepakan sayap tujuanku kesana
Menuju singgasana surga
Yang berakhir indah bersama keluarga


#WahidGakar